Dari keenam
korban luka tembak, ada yang menderita luka di paha kanan dan telapak
kaki kiri. "Kalau yang wartawan terkena di pinggul kiri dan juga paha
kanan," tandasnya.
Agus mengatakan
unjuk rasa yang dimulai sekitar pukul 07.30 WIT itu diikuti oleh
sedikitnya 1.500 orang yang kebanyakan adalah mahasiswa. Demonstrasi,
lanjut Agus, semula berjalan kondusif.
"Namun, karena perjalanan long march yang dilalui kemudian mengganggu aktivitas masyarakat lainnya," terang Agus.
Untuk itu, petugas di lapangan melakukan pencegahan agar demonstrasi tidak berlarut-larut.
"Akhirnya massa menuju bandara Baabullah dengan maksud untuk menduduki
bandara. Penerbangan juga ada yang sempat tertunda," lanjutnya.
Kemudian, tuturnya, pada pukul 12.05 WIT terjadi pelemparan dengan menggunakan ketapel yang diarahkan ke petugas kepolisian.
"Akibatnya 1 anggota masih di UGD dan 6 lainnya luka-luka," ujar Agus.
Sebelumnya, Sekretaris Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Ternate,
Budi Nurdianto mengungkapkan wartawan yang tertembak bernama Roby
Kelerey dari harian Mata Publik. Sementara identitas lima orang
mahasiswa yang juga menjadi korban belum diketahui.(merdeka/17/6/13)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar