Halaman

Kamis, 07 November 2013

Jepang Kumandangan Zero Nuclear Pada Tahun 2030

Jepang Kumandangan Zero Nuclear Pada Tahun 2030
Mantan PM Jepang, Junichiro Koizumi mengutarakan rencana Jepang bebas nuklir pada pertengahan Oktober 2013 lalu. Kini seorang profesor mengatakan pada tahun 2030 Jepang bisa saja bebas nuklir. Permasalahan adalah biaya listrik sedikitnya akan meningkat dua kali lipat. Apakah akan dilakukan? Lalu permasalahan lain juga pada politisi, apakah mereka berani memutuskannya?
Demikian diungkapkan Dr. Takeo Kikkawa, seorang profesor dari Universitas Hitotsubashi khusus kepada Tribunnews.com, Rabu (6/11) di Tokyo.
"Harga listrik akan naik sedikitnya dua kali lipat. Jadi akan sangat memberatkan masyarakat Jepang. Lalu apakah ada politisi yang berani membuat zero nuclear tahun 2030? Belum lagi mungkin ada permasalahan yang lain pula," paparnya lagi.
Apabila nuklir tak dipakai tahun 2030, bagaimana perekonomian Jepang nantinya?
"Banyak sekali perhitungan ekonomi dan berbagai kemungkinan dilakukan para ahli tahun lalu. Tetapi berbagai macam variasi dan berbagai macam hasil dihitung membuat sulit sekali mengetahui apa yang akan terjadi bagi perekonomian Jepang apabila zero nuclear di tahun 2030. Jadi saya tak bisa memberikan jawaban ini juga," ujarnya lagi.
Energi alternatif yang akan banyak dipakai Jepang di tahun 2030 kemungkinan besar dengan penggunaan gas dan batubara yang dikawinkan dengan teknologi maju Jepang sehingga pengoperasionalannya menghasilkan listrik yang baik serta akrab lingkungan.
Kikkawa memberikan data tahun 2030 persentase penggunaan listrik Jepang 50 persen akan berasal dari tenaga panas antara lain batubara. Masalahnya, bagaimana bisa membeli dengan murah dan masalah kedua, bagaimana agar tercapai akrab lingkungan, mengurangi pemanasan dunia dengan pengurangan CO2.
Sisanya, 35 persen akan berasal dari energi terbarukan dan 15 persen listrik berasal dari co-generation.Karenanya saat itu batubara 23 persen akan sangat dibutuhkan, beserta bahan bakar minyak 35 persen dan gas alam 21 persen. Itulah struktur energi Jepang apabila tidak lagi memakai nuklir di tahun 2030.
Lepas dari zero nuclear tahun 2030, tampaknya Jepang akan paling banyak menggunakan energi panas bumi pada tahun mendatang, di samping energi terbarukan.
Selain itu Kikkawa juga melihat apabila Tepco dikelola dengan lebih kecil dan menjadi ramping, perusahaan tersebut akan lebih baik lagi nantinya.
Saat ini jumlah karyawan Tepco - perusahaan pembangkit listrik tenaga nuklir- sekitar 18.000 orang. Yang separuh sekitar 9.000 orang diperkirakan ke Chubu Electric dan Tohoku Electric. Sedangkan separuh lagi tetap di Tepco.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar