Jumat, 21 Maret 2014

Gunung Slamet Beri Keselamatan untuk Sekitarnya


Pakar Vulkanologi, Surono, mengatakan Gunung Slamet memberikan keselamatan bagi masyarakat di sekitarnya. Ini karena letusan Gunung Slamet tidak sehebat Gunung Kelud dan tidak pernah mengeluarkan awan panas seperti Gunung Merapi.
"Gunung Slamet itu memberi keselamatan bagi masyarakat di sekitarnya," kata Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di Surabaya, Rabu malam, 19 Maret 2014. 
Gunung Slamet hanya mengeluarkan material-material seperti abu, kerikil dan gragal yang jatuh ke badannya. Itulah yang membuat Gunung Slamet besar dan tinggi karena dibentuk oleh letusannya sendiri. Semakin lama semakin tinggi, berbeda dengan Gunung Kelud. 
Menurut Surono, Gunung Kelud mengeluarkan letusan hebat. Bentuknya pun tidak seruncing seperti dulu. Sedangkan letusan Gunung Slamet hanya membentuk tubuhnya dan tidak terlempar kemana-mana. "Jadi, mudah-mudahan Slamet masih memberi keselamatan bagi masyarakat sekitar," katanya. 
Meski demikian, pria yang akrab dipanggil Mbah Rono ini tidak mengatakan Gunung Slamet tidak berbahaya. Bahaya atau tidak sebenarnya bergantung dari manusia. Ia mencontohkan Gunung Sinabung dan Gunung Merapi. Seandainya, Gunung Sinabung tidak didekati 17 orang, tentu tidak akan menimbulkan korban jiwa. Demikian pula Mbah Maridjan tidak akan menjadi korban Gunung Merapi bila dia bersedia mengungsi. 
"Jadi bahaya atau tidaknya tergantung dari manusianya. Gunung ya gitu-gitu saja," ujarnya. 
Mantan Kepala Badan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana dan Geologi ini meminta masyarakat sekitar untuk berhati-hati terhadap lahar hujan. Kalau hujan terjadi di puncak akan memungkinkan letusan-letusan sekunder. Bahaya mengancam bila endapan awan panas yang ada di sungai tergelontor oleh lahar hujan. Sehingga menyebabkan lahar hujan yang bersifat panas. Kondisi ini yang harus diwaspadai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar